Selasa, 25 April 2017

Ekonomi dunia berada pada posisi yang tidak baik, perlambatan hampir di semua terjadi, tapi negara kita alhamdulillah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Kongres Ekonomi Umat (KEU) 2017 di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat.

Tiba di lokasi acara pada pukul 13.15 WIB, Jokowi langsung menempati bangku yang telah disediakan. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya lalu pembacaan doa, serta mendengarkan laporan dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin.

Dalam sambutannya, Jokowi menceritakan perekonomian Indonesia di 2016 masih menjadi yang terbaik jika dibandingkan dengan perekonomian negara-negara lain di dunia.

"Ekonomi dunia berada pada posisi yang tidak baik, perlambatan hampir di semua terjadi, tapi negara kita alhamdulillah tadi juga sudah disampaikan oleh Pak Lukman Hakim, 2016 PE kita ada di angka 5,02% ini patut kita syukuri, dan dibandingkan dengan negara lain kita peringkat 3 setelah India dan China," kata Jokowi di Grand Sahid Jakarta, Sabtu (22/4/2017).

Jokowi melanjutkan, dengan pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,02% jika dilihat secara mendetail kembali, maka siapa saja yang telah menikmatinya.
Foto Presiden Joko Widodo.
Sebab, kata Jokowi, kesenjangan di Indonesia masih ada meskipun telah mengalami penurunan.
"Tetapi perlu perhatian detail, 5,02% perlu dilihat detail siapa yang menikmati, lalu gini rasio kita bisa lihat posisi pada saat ini 2016 0,397 kalau dibandingkan tahun sebelumnya sudah menurun sedikit demi sedikit, kita ingin gini rasio turun lebih banyak lagi," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Ekonomi Majelis Ulama Indonesia Lukmanul Hakim melaporkan, pertumbuhan ekonomi yang tertinggi ketiga masih belum mengentaskan ketimpangan di Indonesia.
"Ketimpangan yang masih tinggi dengan gini rasio 0,397. Meskipun itu sudah rendah," ungkap Lukma.

Ketimpangan selanjutnya semakin terlihat, ketika ada lembaga riset seperti oxfam yang merilis bahwa Indonesia berada di posisi ke-6 ketimpangan harta kekayaan. Jika tidak diatasi, lanjutnya, akan menjadi gejolak baru bagi perekonomian.
Masalah-masalah seperti itu, kata Lukman, akan dibahas dalam Kongres Ekonomi Umat (KEU) 2017 yang setidaknya ada beberapa pemikiran seperti kebijakan berpihak, kemitraan usaha besar dengan UMKM yang berprinsip keadilan, optimalisasi umat seperti infak, zakat. Selanjutnya, pelatihan vokasional, dan yang terakhir modal ventura.
Foto Presiden Joko Widodo.
"Hal ini akan didalami dalam kongres ekonomi umat. Ini bisa berikan sumbangsih bagi ekonomi Indonesia," tutupnya. 
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3481444/buka-kongres-ekonomi-umat-jokowi-kesenjangan-di-ri-makin-turun
https://twitter.com/search?q=Kongres%20Ekonomi%20Umat%202017&src=typd
Fb JKW
Hasil gambar untuk jokopediaID

Tidak ada komentar:

Posting Komentar